Pulau ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perkembangan agama Kristen Protestan di tanah Papua. Berawal dari datangnya dua orang pendeta Jerman di Pulau Mansinam pada tanggal 5 Februari berdasarkan bukti-bukti yang ada, maka pada tanggal tersebut KOta Manokwari selalu meriah oleh berbagai kegiatan ataupun pawai.